Jakarta - Saat ini terdapat banyak negara yang tengah dilanda inflasi. Tentunya tingkat inflasi di tiap negaranya berbeda antara satu dengan yang dari situs World Population Review, dalam dunia ekonomi, inflasi adalah sebuah keadaan yang di mana harga barang dan jasa mengalami kenaikan secara terus dapat naik dan turun dengan cepat tergantung pada kondisi ekonomi dan langkah-langkah yang dipilih pemerintah untuk mengendalikan atau melawannya. Inflasi sangatlah terhubung dengan prinsip-prinsip ekonomi penawaran dan permintaan dan dapat dilihat secara positif atau negatif tergantung pada situasi spesifik dan tingkat sejumlah kecil inflasi biasanya dipandang sebagai sinyal bahwa ekonomi suatu negara sedang tumbuh dan penduduknya memiliki pendapatan yang memadai, keduanya merupakan hal yang inflasi berlebih terjadi ketika harga naik lebih cepat dari upah, menyebabkan mata uang kehilangan nilainya. Nilai satu unit mata uang dolar, euro, dll. menjadi kurang dari sebelumnya dan daya beli mata uang negara tersebut inflasi yang terlalu kecil juga dapat menjadi indikasi yang meresahkan bahwa perekonomian suatu negara sedang stagnan dan tidak cukup banyak orang yang memiliki pekerjaan yang cukup. Lantas negara mana saja yang tengah menghadapi tingkat inflasi tertinggi di dunia?Berikut daftar 10 negara dengan tingkat inflasi tertinggi di dunia1. Venezuela - Sudan - Lebanon - Syria - Suriname - Zimbabwe - Argentina - Turkey - Iran - Ethiopia - informasi, data tersebut diambil pada Januari 2022. Dengan demikian tingkat inflasi dari negara-negara di atas bisa saja meningkat/turun tergantung pada kebijakan yang tengah diambil negara-negara juga video 'Sri Mulyani Sebut Ini Ancaman Baru Buat RI'[GambasVideo 20detik] fdl/fdl
Hasilnya tingkat polusi gas di Cina mencapai 8,2 miliar ton setiap tahun, menempatkan Cina di peringkat teratas sebagai negara paling tinggi polusinya. Amerika Serikat Amerika memiliki banyak industri yang menopang perekonomiannya, dan berbagai industri yang ada di sana tidak hanya membantu roda pemerintahan Amerika terus berputar, namun juga
Home Fokus Kamis, 21 Juli 2022 - 1828 WIBloading... Sejumlah negara tercatat sebagai negara dengan konsumsi nasi terbanyak di dunia, termasuk Indonesia?. Foto/Ilustrasi A A A JAKARTA - Sediktinya ada 9 negara dengan konsumsi nasi terbanyak di dunia. Secara umum, beras diketahui sebagai salah satu biji-bijian yang paling banyak dimakan. Pada proses pengolahannya, beras sendiri akan dikonversi menjadi perkembangannya, muncul banyak hidangan atau olahan makanan yang bervariasi. Namun, dalam hal ini nasi tetap menjadi salah satu favorit, bahkan sebagian menjadikannya makanan pokok dari situs Statista, berikut negara dengan konsumsi nasi terbanyak di dunia tahun 2021/ ChinaChina adalah negara terpadat di dunia. Kota terpadatnya sendiri adalah Shanghai. Selain menjadi produsen beras terbesar, China juga menjadi konsumen nasi terbesar tahun 2021/2022, China tercatat memiliki angka konsumsi nasi terbesar diantara negara-negara lain. Angkanya sendiri mencapai 154,9 juta metrik ton. Jika melihat data dari tahun sebelumnya, angka tersebut relatif mengalami peningkatan yang cukup IndiaIndia merupakan sebuah negara di Asia Selatan. Sama halnya dengan China, negara ini menjadi salah satu yang terpadat dengan jumlah populasi yang terus berkembang setiap sendiri menjadi makanan pokok yang dikonsumsi sebagian besar penduduk India. Tercatat, total konsumsinya pada 2021/2022 mencapai angka 103,5 Juta metrik ton. Baca Juga beras pertanian nasi putih produksi beras Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 4 jam yang lalu
Liputan6com, Jakarta - Setiap penduduk dunia rata-rata mengonsumsi 34 kg daging dalam setahun. Hal ini berdasarkan hasil riset dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Jenis daging yang dikonsumsi tersebut antara lain daging sapi, ayam, kambing hingga babi. Tingkat konsumsi daging ini juga beragam di tiap negara. Beberapa penduduk di negara tertentu memiliki tingkat
Home Life Be Updates Mutia Isni Rahayu Beautynesia Rabu, 02 May 2018 0900 WIB Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan mie instan. Makanan yang satu ini memang merupakan salah satu makanan yang menjadi primadona di Indonesia. Ternyata mie instan juga menjadi favorit di berbagai negara, lho. Berikut adalah 7 negara dengan tingkat konsumsi mie instan tertinggi di dunia!Mie instan merupakan salah satu makanan enak dengan harga yang murah dan juga cara yang sangat praktis untuk memasaknya. Orang yang enggak bisa masak sekalipun, enggak akan merasa kesulitan memakan mie instan. Meskipun enggak bisa disebut dengan makanan sehat, tapi mie instan tetap menjadi pilihan banyak orang. Makanan enak yang satu ini juga seringkali dijadikan andalah bagi para anak kost. Mie instan enggak hanya populer di Indonesia. Mie instan bisa dikatan sebagai makanan andalan di berbagai negara di dunia. Setiap negara biasanya memiliki mie instan dengan ciri khasnya sendiri. Penasaran negara mana saja yang banyak mengonsumsi mie instan selain indonesia? Ini dia deretan 7 negara dengan konsumsi mie instan paling tinggi di dunia berdasarkan data yang dihimpun oleh WINA World Instant Noodles Association!Korea Selatan Makanan yang sering kita lihat di drama Korea memang merupakan makanan-makanan yang paling umum dikonsumsi oleh orang Korea. Jika diperhatikan, ramyeon adalah salah satu hidangan yang paling sering muncul. Ramyeon adalah hidangan mie khas Korea yang biasanya memang berbentuk mie instan. Korea menempati posisi ketujuh dari negara dengan konsumsi mie instan tertinggi di dunia. Konsumsi mie instan di Korea mencapai milyar porsi pertahun. Mie instan khas Korea ini juga banyak diekspor ke luar, salah satunya juga ke Indonesia. Mie instan khas Korea ini banyak yang terkenal dan diminati di Indonesia karena rasa pedasnya yang menantang. Foto Amerika Serikat Amerika Serikat adalah satu-satunya negara di luar Asia yang menempati posisi 7 negara dengan konsumsi mie instan paling tinggi di dunia. Berada di urutan keenam, konsumsi mie instan di Amerika Serikat mencapai milyar porsi pertahun. Konsumsi mie instan di Amerika ini didominasi oleh mie instan yang berasal dari Jepang dan juga Korea. Foto India Posisi negara dengan konsumsi mie instan tertinggi selanjutnya adalah India. Negara yang memiliki banyak makanan khas dengan bumbu yang cukup kuat ini ternyata penduduknya juga sangat suka mengonsumsi mi instan. Menurut data WINA, pada tahun 2016 permintaan mie instan di india mencapai milyar pertahun, naik dari jumlah milyar pada tahun 2015. Tapi dalam kurun waktu 2012 hingga 2016, permintaan mie instan di India paling tinggi pada tahun 2014 yaitu mencapai Milyar porsi. Foto Vietnam Negara dengan konsumsi mie instan terbanyak diposisi keempat ditempati oleh vietnam. Salah satu makanan khas Vietnam yang paling mendunia adalah Pho yang merupakan olahan mie. Enggak heran ya jika mie instan juga sangat diminati oleh orang Vietnam. Setiap tahunnya, Vietnam menghabiskan rata-rata Milyar porsi mie instan. Foto Jepang Seperti halnya Korea yang terkenal dengan ramyeon, maka Jepang memiliki mie andalannya sendiri yaitu ramen. Mie asal Jepang yang satu ini memang sangat mendunia, baik dalam bentuk instan maupun tidak. Namun ternyata Jepang hanya menepati posisi ketiga dalam jajaran negara dengan tingkat konsumsi mie instan tertinggi di dunia. Pada tahun 2016, tercatat permintaan mie instan di Jepang mencapai Milyar porsi. Foto Indonesia Indonesia berada di posisi kedua negara dengan konsumsi mie instan tertinggi di dunia. Jumlah permintaan mie instan di Indosia cukup fantastis yaitu mencapai 13 Milyar porsi pada tahun 2016. Mie instan memang menjadi makanan andalan bagi banyak warga Indonesia. Belum lagi kini semakin banyak makanan yang dimodifikasi dari mie instan, pastinya saat ini jumlah konsumsinya sudah semakin tinggi, ya! Foto Tiongkok Sebagai negara dengan penduduk terbanyak dan terpadat di dunia, Tiongkok menempati urutan pertama sebagai negara dengan konsumsi mie instan tertinggi. Enggak tanggung-tanggung, konsumsi mie instan di Tiongkok, jumlahnya lebih dari tiga kali lipat dari konsumsi mie instan di Indonesia yaitu mencapai Milyar pada tahun 2016. Wow! Padahal jumlah ini sudah turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya menembus 40 Milyar lebih. Foto Itu dia 7 negara dengan konsumsi mie instan paling tinggi di dunia. Mengonsumsi mie instan memang enggak ada salahnya ya, Beautynesian. Tapi jangan lupa untuk jangan berlebihan dan seimbangkan dengan makanan sehat lainnya, ya! ebn/ebn Komentar Belum ada yang pertama memberikan komentar. RELATED ARTICLE
Kendatitumbuh tinggi, WEF mengungkapkan ketigabelas negara tersebut pun masih belum lepas dari persoalan ketimpangan, nilai PDB rendah, korupsi merajalela, dan ketidakstabilan situasi politik. Berikut ketigabelas negara dengan pertumbuhan paling tinggi di dunia : 1. Ethiopia dengan rata-rata pertumbuhan PDB dalam 3 tahun terakhir 9,7%
Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata 'kaya'? Terutama di era meningkatnya ketimpangan pendapatan antara orang kaya dan yang lainnya seperti saat ini. Kekayaan dianggap sebagai ukuran kemakmuran. Hal itu juga berlaku pada pandangan terhadap suatu negara. Banyak negara di dunia yang memiliki ragam kekayaan yang bermacam-macam. Namun, jika bicara soal negara kaya, acuan yang paling tepat untuk menggambarkannya adalah pendapatan atau produk domestik bruto PDB per kapita negara tersebut. PDB mengukur nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara, membagi output ini dengan jumlah penduduk penuh waktu adalah cara yang lebih baik untuk menentukan seberapa kaya atau miskin populasi satu negara relatif terhadap negara lain. Tidak sedikit negara kecil yang menyandang predikat negara terkaya, seperti Luksemburg, Singapura, dan Hong Kong. Negara-negara ini diuntungkan dengan memiliki sektor keuangan dan rezim pajak canggih yang membantu menarik investasi asing dan bakat profesional. Di samping itu, ada pula pertimbangan tingkat inflasi dan biaya barang dan jasa lokal yang menyajikan gambaran yang lebih akurat tentang standar hidup rata-rata suatu negara. Angka yang dihasilkan dikenal dengan paritas daya beli atau purchasing power parity PPP, yang sering dinyatakan dalam dolar internasional untuk memudahkan perbandingan antara negara yang berbeda. Pandemi Covid-19 mengangkat selubung disparitas ini dengan cara yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Meskipun tidak diragukan bahwa negara-negara terkaya memiliki sumber daya untuk memberikan perawatan bagi mereka yang membutuhkan dengan kualitas yang lebih baik. Tidak hanya itu, kemerosotan ekonomi memukul pekerja bergaji rendah lebih keras daripada mereka yang memiliki pekerjaan bergaji tinggi. Jenis ketidaksetaraan baru juga muncul, yakni beberapa orang dapat bekerja dari rumah, beberapa lainnya kehilangan mata pencaharian dan tidak memiliki jaminan keuangan sebagai cadangan. Melansir Majalah Global Finance, berikut 10 negara terkaya di dunia 2021. 1. Luksemburg PDB per kapita US$ 118 ribu Negara kecil di jantung Eropa ini terkenal dengan kastil dan pedesaannya yang indah, festival budaya atau spesialisasi gastronominya. Di tempat ini Anda juga bisa membuat rekening luar negeri melalui salah satu banknya meski setelah itu tidak pernah kembali ke negara itu lagi. Negara berpenduduk sekitar orang ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan, baik kepada turis maupun warganya. Luksemburg menggunakan sebagian besar kekayaannya untuk perumahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan yang lebih baik kepada rakyatnya, yang sejauh ini menikmati standar hidup tertinggi di Zona Eropa. Di tengah krisis keuangan global dan tekanan dari UE dan OECD untuk mengurangi kerahasiaan perbankan berdampak kecil pada ekonomi, wabah virus corona memaksa banyak bisnis tutup dan pekerja kehilangan pekerjaan. Namun, melalui pengujian yang efektif dan langkah-langkah pelacakan kontak, Luksemburg telah mengatasi pandemi lebih baik dibandingkan sebagian besar tetangganya di Eropa. Akibatnya, pada tahun 2021 PDB Grand Duchy akan pulih sebesar 4% dari -1,3% pada tahun 2020. Negara ini mencapai angka US$ dalam PDB per kapita pada tahun 2014 dan tidak pernah melihat ke belakang sejak itu. Bahkan pandemi tidak bisa mengubah itu. Tahun 2021, Luksemburg mendapatkan PDB per kapita sebesar US$ atau Rp 1,69 miliar. 2. Singapura PDB per kapita US$ Ketika negara-kota itu merdeka pada tahun 1965, setengah dari penduduknya buta huruf. Dengan hampir tidak ada sumber daya alam, Singapura bangkit melalui kerja keras dan kebijakan cerdas, menjadi salah satu tempat paling ramah bisnis di dunia. Saat ini, Singapura adalah pusat perdagangan, manufaktur, dan keuangan yang berkembang pesat. Itu tidak berarti bahwa mereka telah kebal dari dampak penurunan global, pada tahun 2020 ekonomi anjlok ke rekor 5,4%, menjatuhkan negara itu ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Dengan perkiraan kekayaan bersih $23 miliar, pemilik restoran Zhang Yong adalah orang terkaya yang tinggal di Singapura; Goh Cheng Liang yang berusia 93 tahun, pendiri salah satu pabrik cat terbesar di dunia, berada di urutan kedua dengan kekayaan US$ 21,7 miliar. Di tempat ketiga dengan aset sekitar US$ 15 miliar mengejutkan beberapa orang adalah Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook, yang pada 2011 meninggalkan AS dengan 53 juta saham perusahaan dan menjadi penduduk tetap negara kepulauan itu. Saverin tidak memilih negara ini untuk menjauh dari kehidupan Amerika, namun Singapura adalah surga fiskal yang makmur di mana keuntungan modal dan dividen tidak dikenakan pajak. 3. Irlandia PDB per kapita $ Sampai saat ini, Irlandia tampak tak terbendung. Sementara seluruh Eropa menghadapi segala macam ketidakpastian berupa Brexit, ketegangan perdagangan dengan AS, hingga krisis pengungsi dan migran, ekonomi Irlandia terus berputar. Pada 2019, sementara zona euro tumbuh hanya 1,2%, itu berkembang lebih dari 5,9%, mengkonsolidasikan perannya sebagai negara dengan pertumbuhan tercepat di benua itu. Itu semua berubah pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi lebih dari setengahnya dari level sebelumnya, meskipun diperkirakan akan pulih dengan baik tahun ini. Sebagai sebuah negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa, Irlandia adalah salah satu yang paling terpukul oleh krisis keuangan 2008. Mengikuti beberapa langkah reformasi yang sulit secara politik seperti pemotongan besar-besaran terhadap upah sektor publik dan merestrukturisasi industri perbankannya, negara itu mendapatkan kembali kesehatan fiskalnya. Negara ini mampu meningkatkan tingkat ketenagakerjaannya dan PDB per kapita meningkat tajam hampir dua kali lipat dalam waktu singkat. Irlandia adalah salah satu surga pajak perusahaan terbesar di dunia, dengan orang-orang biasa diuntungkan jauh lebih sedikit daripada perusahaan multinasional. Menurut data OECD pendapatan rumah tangga per kapita nasional yang dapat dibelanjakan sebenarnya lebih rendah, yakni sekitar US$ per tahun. Sementara negara-negara anggota lainnya mampu meraup hingga US$ Selain itu, dengan penarikan dukungan pandemi pemerintah yang direncanakan membuat sekitar lebih banyak orang menganggur daripada sebelum pandemi, tingkat pengangguran negara itu diperkirakan akan naik menjadi 8,1% dari 5,8% saat ini. 4. Qatar PDB per kapita US$ Bukan hanya krisis kelebihan pasokan dan permintaan tahun lalu dan efek COVID-19 yang semakin parah harga minyak telah mengalami penurunan yang stabil dan terkadang dramatis sejak pertengahan 2010-an. PDB per kapita warga negara Qatar lebih dari US$ 143,222 pada tahun 2014. Setahun kemudian, turun ke angka US$ dan saat ini bahkan lebih rendah lagi. Namun, cadangan minyak, gas, dan petrokimia negara itu begitu besar, dan populasinya sangat kecil. Sehingga keajaiban arsitektur ultramodern, pusat perbelanjaan mewah, dan masakan lezat ini berhasil menduduki puncak daftar negara terkaya di dunia selama 20 tahun. Dengan hanya sekitar 12% penduduk jumlah warga negara Qatar, Covid-19 menyebar dengan cepat terutama di antara pekerja migran berpenghasilan rendah yang tinggal di tempat ramai. Berbagai upaya seperti karantina, pemberlakuan jam malam, dan lockdown telah diterapkan lebih dari sekali. Namun Qatar mengalami peningkatan kasus positif tertinggi dibandingkan negara teluk lainnya. Meski begitu, perekonomian telah menunjukkan kondisi yang akan berangsur stabil dan sekarang diproyeksikan pulih di tengah peningkatan produksi gas dan investasi dalam persiapan untuk Piala Dunia 2022. 5. Swiss PDB per kapita US$ Negara berpenduduk sekitar 8,6 juta ini berutang banyak kekayaannya kepada perbankan dan layanan asuransi dan pariwisata, serta ekspor seperti produk farmasi, permata dan logam mulia, serta instrumen dan mesin presisi. Pada tahun 2020 produksinya turun sebesar 2,9%. Namun, dengan industri perbankan, layanan finansial hingga agrikultur yang mereka miliki, Swiss mampu mempertahankan PDB mereka lebih tinggi dibanding negara-negara Eropa lainnya. 6. Norwegia PDB per kapita US$ Sejak penemuan cadangan lepas pantai yang besar pada akhir 1960-an, mesin ekonomi Norwegia didorong oleh minyak. Sebagai produsen minyak utama Eropa barat, negara ini telah diuntungkan selama beberapa dekade dari kenaikan harga. Awal tahun 2020 harga migas merosot, disusul pandemi global, mengakibatkan ekonomi Norwegia mengalami kontraksi sebesar 2,5% tahun lalu. Ini menjadi penurunan tahunan terbesar dalam setengah abad dan mungkin sejak Perang Dunia II. Namun pertumbuhan PDB sudah diproyeksikan untuk rebound pada tahun 2021 menjadi 3,9%. Lebih jauh lagi, ketika menghadapi masalah ekonomi apa pun yang mungkin menimpa mereka, orang Norwegia selalu dapat mengandalkan dana kekayaan negara senilai US$ 1,3 triliun, yang terbesar di dunia. 7. Amerika Serikat PDB per kapita US$ Selama tahun 2020, Amerika Serikat terus berusaha naik ke deretan 10 besar setelah tertatih selama dua dekade terakhir. Namun orang-orang amerika yang berada di populasi teratas justru terpantau memiliki kekayaan yang meningkat. Mereka yang berpendapatan US$ per tahun tetap bisa bekerja dari rumah, melihat investasi saham mereka yang nilainya terus tumbuh dan menerima stimulus lainnya. Antara Maret 2020 dan April 2021, menurut Institute for Policy Studies, kekayaan kolektif 719 miliarder Amerika melonjak $1,62 triliun, atau 55%, dari US$ 2,95 triliun menjadi US$ 4,56 triliun. Mereka sekarang memiliki kekayaan empat kali lebih banyak dari sekitar 165 juta orang Amerika di lapisan bawah. 8. Brunei Darussalam PDB per kapita US$ Kekayaannya Brunei Darussalam berasal dari cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar di negara itu, diperkirakan sekitar US$ 28 miliar, lebih dari 50 kali lipat kekayaan Ratu Elizabeth dari Inggris. Tak heran Hassanal Bolkiah, Sultan Brunei hidup dengan mewah, memiliki kamar, termasuk 257 kamar mandi, ruang perjamuan yang dapat menampung hingga tamu, masjid untuk orang, kandang ber-AC untuk 200 kuda polo, 5 kolam renang dan 18 lift. Terlepas dari kemewahan raja, dan daya beli per kapita di atas kertas lebih dari US$ kondisi malnutrisi penduduk Brunei menjadi hal biasa. Meskipun datanya langka, diperkirakan 40% dari penduduknya yang kuat berpenghasilan kurang dari US$ per tahun. Untungnya, negara itu terhindar dari pandemi COVID-19 terburuk dengan hanya beberapa ratus kasus yang tercatat. Namun, turunnya harga minyak membuat pertumbuhan PDB turun menjadi 1,2% pada tahun 2020. Sebelumnya, tercatat pertumbuhan ekonomi Brunei tertinggi selama 13 tahun pada tahun 2019, yakni sebesar 3,9%. 9. SAR Hong Kong PDB per kapita US$ Bekas koloni Inggris, wilayah administratif khusus China ini merupakan pintu gerbang ke daratan utama dan pusat keuangan utama Asia. Ekonomi Hong Kong dicirikan oleh pajak yang rendah dan tidak ada keuntungan modal, tidak ada tarif impor atau ekspor barang dan kepemilikan penuh bisnis mereka untuk orang asing tanpa persyaratan kewarganegaraan, tempat tinggal atau kewarganegaraan. Akibatnya, pulau kecil yang hanya seluas kilometer persegi ini sangat kaya secara keseluruhan. Hong Kong bersaing dengan New York untuk mendapatkan gelar sebagai kota dengan jumlah individu sangat kaya terbesar di dunia, sekitar orang dengan kekayaan bersih US$ 30 juta atau lebih. Hebatnya, ketimpangan pendapatan yang melebar juga menjadi faktor penyebab kerusuhan politik yang mengguncang Hong Kong sejak 2019, mengganggu bisnis dan menakuti investor asing. Pandemi membuat ekonomi tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 6,1%, penurunan paling tajam yang pernah tercatat. 10. Denmark PDB per kapita US$ Kerajaan Denmark memiliki ekonomi berbasis layanan yang modern dan kompetitif secara internasional, yang juga berarti bahwa selama pandemi, keuangan rumah tangga dan publik tidak terlalu terpengaruh dibandingkan dengan negara-negara yang sangat bergantung pada kegiatan manufaktur, pariwisata, atau ekspor produk minyak bumi. Sebanyak 5,8 juta warga Denmark menikmati pekerjaan dan upah yang tinggi, sistem jaminan sosial yang efisien, dan secara rutin menduduki peringkat teratas negara-negara paling bahagia di dunia .
ip3eQAS. 8apnlo4m39.pages.dev/1988apnlo4m39.pages.dev/1608apnlo4m39.pages.dev/1038apnlo4m39.pages.dev/2028apnlo4m39.pages.dev/1318apnlo4m39.pages.dev/3748apnlo4m39.pages.dev/4038apnlo4m39.pages.dev/137
negara di dunia yang tingkat konsumsinya paling tinggi adalah